Wednesday, September 23, 2009


Memahami “Cyberbullying”


This writing is dedicated to my brilliant nephew... Aditya,
who is going to study abroad and face the real world.
Be yourself, Respect yourself and Protect yourself !



“ Kanta adalah murid baru di sekolah, dia belum kenal siapa2. Kanta berotak encer juara kelas di sekolah sebelumnya namun pendiam dan pemalu. Postur tubuhnya lebih kecil dari anak2 sebaya, dan dia punya aksen/logat daerah yang kental kalau berbicara.

Suatu hari Kanta ditegur oleh Raksa yang berbadan besar, Raksa menuduh Kanta membicarakannya diam2, dan walaupun Kanta bersikeras mengatakan tidak Raksa tetap pada tuduhannya. Sejak saat itu Raksa ngerjain Kanta dimana saja kapan saja. Raksa memanggil Kanta dengan sebutan ‘Kutu buku’ ,’Kontet’, ‘Bau’ dan ‘Banci’, kalo Kanta tidak menyahut Raksa akan menjitak belakang kepala Kanta berulang kali. Di halaman sekolah, Raksa sengaja menabrak Kanta sampai hampir jatuh. Di kantin Raksa menumpahkan Fanta dan meludahi roti yang dibeli Kanta. Teman laki2 lain hanya menertawakan ulah konyol mereka. Kalau kemarin Kanta kehilangan penanya, maka hari berikutnya bukunya basah kuyub atau disobek. Kalau hari Senin telinga Kanta merah kena sentil maka hari Rabu giliran bahunya kena cakar.

Temen2 perempuan masih cukup ramah kepada Kanta sampai suatu hari tiba2 mereka berkomplot mengacuhkan dia. Sapaan Kanta tidak dibalas dan mereka pergi menjauh kalau Kanta mendekat. Mereka juga selalu berbisik-bisik kalau Kanta lewat. Ternyata entah dari mana asalnya tersebar gossip bohong bahwa Kanta hobby mengintip rok anak perempuan, waktu mereka duduk.

Kanta merasa sedih, kesepian dan tidak berdaya. Kanta tidak mengerti kenapa semua teman memusuhi dia tanpa sebab. Kanta mau melaporkan hal ini kepada guru namun Raksa mengancam kalau mengadu, lagian Kanta ga yakin gurunya akan menanggapi serius. Dia juga tidak menceritakan ke ortunya karena malu tidak bisa menyelesaikan masalah sepele dan takut masalahnya dengan Raksa semakin besar nanti kalau ortunya menegur Raksa.

Kanta menjadi pemurung dan ogah2an sekolah, di jalan menuju sekolah Kanta sering sakit perut, gemetar dan tiba2 pucat. Di rumah Kanta sering mengurung diri di kamar dan malam hari Kanta tidak bisa tidur nyenyak. Dia selalu mencari seribu alasan untuk madol sekolah dan prestasinya di sekolah menurun drastis. Kanta pernah minta orang tuanya ntuk pindah sekolah “


Cerita diatas adalah contoh Bullying. Siapa saja bisa jadi Bully dan siapa pun bisa jadi korban Bully. Laki, perempuan, dewasa, remaja dan anak2, orangtua, guru dll. Penelitian menyimpulkan bahwa sepanjang kehidupan seseorang, dimanapun dia berada dipastikan pernah mengalami Bully, baik sebagai si pelaku, si korban maupun hanya sebagai pengamat/ikut2an.

Pengertian ‘Bullying’ sepadan dengan Intimidasi atau Sentimen negatif. Mungkin istilah akrabnya adalah “dikerjain“.
Definisi Bullying adalah ketika seseorang dengan sengaja menyakiti orang tertentu secara terus menerus, tanpa alasan yang jelas.

Menggoda/iseng adalah salah satu bentuk Bullying. Tapi iseng berbeda dengan Bullying, walaupun iseng/menggoda yang keterlaluan juga bisa berakibat membuat orang lain malu dan sakit hati.


Menggoda/iseng :

-Terjadi diantara pertemanan dan persaudaraan.

-Sebagai bahan canda dan akhirnya tertawa bersama-sama, karena tujuannya untuk senang2/fun.

-Tidak punya maksud khusus untuk menyakiti.

-Biasanya berhenti kalau kondisi sudah kelewatan, dan minta maaf dengan tulus.

-Godaan/ejekan berlangsung dua arah.


Bullying/intimidasi :

-Bully mengincar siapa saja semata-mata karena “kekurangan” dan “perbedaan” ( mis: murid baru/tidak naik kelas, perawakan terlalu tinggi/pendek/gemuk, terlalu pendiam/cepat ngamuk, bicara gagap/cadel, pakai kacamata/gigi kawat, rambutnya jabrik/gundul, lemah dalam pelajaran atau justru terlalu pintar, kurang percaya diri, punya cacat lahir, beda suku, beda warna kulit, beda bahasa ibu dll )

-Tindakan/ejekan dimaksudkan dengan sengaja untuk menyakiti.

-Pelaku tidak senang kalau dibalas/diejek kembali

-Tanpa rasa kasihan terus mengintimidasi sampai korban jatuh atau menangis.

-Senang cari atensi, jadi tambah banyak teman yang menonton, menyoraki dan tertawa, mereka tambah senang dan bangga.


Bentuk2 Bullying :

Fisik : menyakiti dengan memukul, menendang, mendorong, menyikut sehingga orang lain kesakitan dan ketakutan. Biasanya diikuti dengan ancaman keselamatan, malak uang, merusak barang dan mengambil barang dengan maksud untuk mengontrol.

Verbal : menyakiti dengan mengumpat/memaki, memanggil dengan julukan, menghina penampilan seseorang, menjadikan kekurangan fisik orang lain sebagai bahan ejekan, meremehkan ras seseorang.

Sosial : membual gossip bohong, menyebarkan rahasia pribadi, mengacuhkan, mengucilkan seseorang dari aktivitas kelompok, membuat orang lain merasa kesepian karena tidak diterima dalam pergaulan.


Langkah menghindari Bullying :

1.Jangan berjalan atau duduk sendirian, bertemanlah minimal dengan satu orang dan lakukan kegiatan bersama.

2.Berjalan tegap, percaya diri dan tatap mata Bully kalau diajak bicara.

3.Menanggapi komentar Bully dengan santai dan berkelakar. Jangan frustasi/marah, karena Bully senang dapat reaksi bahwa kita terusik dan tertekan.

4.Kalau sudah tidak berasa nyaman atas perlakuan Bully, katakan tegas “JANGAN“ atau berteriak keras “STOP“

5.Kalau Bully tidak juga berhenti menyakiti, demi keselamatan cepat menghindar pergi dan lari. Ide bagus bila membekali diri dengan kemampuan bela diri.

6.Kalau Bully sudah keterlaluan, laporkan ke guru bersama temanmu sebagai saksi. Jangan khawatir karena guru mampu menegur tanpa membocorkan nama pelapor.


Cyber Bullying

Bullying bisa terjadi dimana saja. Umumnya adalah di rumah, di halaman sekolah, di kegiatan extrakulikuler olahraga dan kadang terjadi di tempat kerja dan tempat umum. Sedangkan bentuk Bullying yang paling baru dan paling canggih karena terlahir dari kemajuan teknologi modern terjadi di dunia internet.(Cyber)

Melalui text massaging, instant massaging, email, blog, YouTube vidoe dan game interaksi di internet ( mis: World of Warcraft, RuneScape), Bully mendapat lahan bermain tanpa batas jarak dan waktu. Korban Bully jadi mudah dijangkau karena tidak perlu mencegat mereka dijalan melainkan cukup semudah si target korban membaca sms di handphone dan membuka komputer di rumah. Bully kadang memilih korban asal saja dan tak dikenal, dengan alasan mereka senang melakukannya siapapun targetnya.

Meluasnya jaringan komunikasi online seperti chatting room di MSN, Yahoo messanger, jaringan sosial model Skype, Facebook, Bebo, Twitter, menyebabkan Bullying menjadi meriah karena mereka memperoleh atensi dari banyak penonton/pembaca. Dan yang paling berbahaya adalah di situs2 tersebut mereka leluasa menyamarkan identitas.


Inilah tren terbaru Cyber Bullying :

* Mengirimkan sms atau email yang tidak menyenangkan, kadang mereka sengaja mengirimkan foto yang memalukan secara berantai, kebanyakan foto tersebut hanya rekayasa. Untuk itu hati2 bila mencantumkan no handphone atau alamat email.

* Membuat web khusus atau blog, untuk nge-gosipin kejelekan orang lain lengkap dengan foto2 yang tidak pantas (mis : foto diambil waktu di toilet)

* Memposting gosip tidak benar di chat room (mis : gossip A menyontek) atau membocorkan rahasia pribadi yang memalukan (mis : bahwa ibu si B pasien RS jiwa). Tujuannya agar teman lain yang membaca jadi anti dengan korban.

* Bully meniru user ID korban untuk chatting dan mengelabui banyak orang sehingga muncul konflik, fitnah/tuduhan dan pertengkaran

* Entah bagaimana caranya kadang Bully bisa mencuri password email, dan dengan ini Bully bisa membaca semua email, membalas email tanpa sepengetahuan, mencuri informasi pribadi yang penting, menelusuri kredit card orang tua korban sampai pencurian uang dari tabungan di bank dll. Dilaporkan bahwa para remaja cenderung punya kebiasaan ‘share password’ dengan teman, kadang malah mereka membuka email bersama. ( joint email ).

* Dalam games interaksi, Bully menunjukkan kuasa kontrolnya dengan menolak korban untuk ikut serta dalam games. Dan selanjutnya memerintah member yang lain untuk kompak bersama-sama menolak bermain dengan korban. Dengan aksi ini Bully sengaja menginjak harga diri korban.

* Bully menyebarkan video di YouTube untuk dinikmati semua orang, meliputi video perkelahian dan pelecehan, juga video2 dimana korban menangis atau kelihatan tidak berdaya sehingga korban menjadi tambah malu.

* Pernah juga terjadi Bully mengirim virus ke komputer korban, dimana virus membuat Bully bisa memata-matai apa yang korban lakukan di computer.

Langkah menghindari Cyber Bullying :

1.Jangan respon. Jangan membalas sms, email atau terpancing berinteraksi /berargumentasi dengan Bully

2.Langsung blok email, non aktif kan account chatting atau ganti nomor handphone.

3.Lapor ke administrator email/jaringan komunikasi sosial yang bersangkutan.

4.Simpan bukti sms, instant messages, email & alamat email, postingan, alamat web dan semua informasi yang Bully kirimkan.

5.Lapor, bicarakan hal ini dengan orang tua, guru atau orang dewasa yang bisa kita percaya dan perlihatkan bukti.


Ryan Halligan korban Cyberbullying

Ryan Halligan berumur 13 tahun (kelas SMP 2) ketika ditemukan orang tuanya meninggal bunuh diri di kamarnya. Memang untuk urusan akedemik Ryan termasuk tertinggal dibanding teman2 sekelasnya, tapi dia anak yang baik hati dan senang bercanda. Ryan menjadi korban Bully sejak kelas 5 SD, dan orang tuanya sudah mencoba membantu Ryan keluar dari masalah ini. Tapi ternyata siapa sangka beban ini terlalu berat untuk dipikul oleh seorang remaja akil balik yang sedang mencari jati diri dan baru mulai mengenal daya tarik lawan jenis. Ryan memutuskan bunuh diri karena frustasi dan tidak sanggup menanggung malu karena di chatting room teman2nya menyebarkan gossip bahwa dia “Gay” dan gadis favoritnya menyebarkan email2 pribadinya ke teman2.


7 kelalaian KECIL orang tua :

1.Membiarkan Bullying berlangsung di rumah di antara saudara kandung. Anak korban bullying di rumah potensial mempunyai sifat agresiif dan menjadi si Bully di luar rumah.

2.Orangtua kadang melakukan Bully dengan bersikap terlalu mengontrol dan protektif, curhat dengan enteng kekurangan anak didepan orang tua teman2nya (mis : saya mah kesel kalo ngajarin anak saya, dia susah nangkep, ulangan ga pernah bagus ). Hal ini membuat anak cenderung pasif, malu, tidak bisa bersikap tegas dan tidak berani menyuarakan pendapatnya. Mereka kemudian dalam pergaulan menjadi penakut, merasa pantas dikerjain dan pasrah ketika ditindas.

3.Kebanyakan orang tua bila menerima laporan dan cerita dari anaknya seputar Bullying akan cenderung bereaksi acuh dan berkomentar : “Aah, itu cuma bercanda“, “Cuekin aja, jadi orang jangan terlalu sensitive“, “Kamu balas aja, jangan cengeng“ atau “Kamu juga sih terlalu kerempeng “. Komentar seperti ini membuat anak tambah frustasi mengatasi perasaannya yang tidak nyaman.

4.Ketika memberikan fasilitas handphone dan internet untuk anaknya, biasanya orang tua lupa mengfollow up sampai seberapa jauh anak-anak telah menguasai sarana telekomunikasi canggih ini. Cari tau apa yang biasanya mereka lakukan dengan handphone dan internet. Ikuti jejak mereka kalau mereka bergabung dalam salah satu situs jaringan sosial dan bantu untuk setting informasi yang pantas ditampilkan. Jelaskan bahwa beberapa tindakan sederhana dapat melanggar hukum mis : merekayasa foto , menerima foto/gambar porno dari teman, meng-foward foto tersebut ke teman lain ( dapat dikenakan pelanggaran hukum memproduksi, menyimpan dan meyebarluaskan informasi tak pantas )

5.Membiarkan anak2 ikut2an trend main game interaksi online. Lindungi mereka semaksimal mungkin dari hal ini, semakin telat mereka kenal game online semakin baik dan aman. Andaikan mereka sudah terjun di dalamnya, pilih game yang memberikan fasilitas ‘ parent control ‘. Sehingga orang tua bisa mengontrol kapan boleh main game, berapa lama, dan dengan siapa mereka bisa berinteraksi. Sambil lalu, minta mereka ajarkan cara bermain game sehingga kita terbiasa dengan hobby mereka dan sekali-sekali ikut bergabung main.

6.Kurang waktu dan tenaga untuk mengawasi aktivitas online sepanjang hari. Langkah sederhana adalah dengan menempatkan komputer di ruang keluarga yang mudah dipantau, dan juga orang tua dapat menggunakan software2 filter yang tersedia untuk membantu orang tua mengontrol situs2/informasi yang pantas untuk anak2, memblokir situs orang dewasa yang berbau pornografi dan kekerasan. Beberapa software mampu membuat orangtua mengecek situs2 yang sering dibuka oleh anak2 dan merekam dialog di chat room.

7.Tidak tahu menahu soal password anak. Yang harus dilakukan adalah buat password yang diketahui kedua belah pihak (misalnya : spiderman31 yang mewakili tokoh kartun & tanggal lahir). Dengan perjanjian sederhanan bahwa orang tua tidak akan usil membuka email/account kecuali keadaan darurat dan memaksa.


Social Survival Skills.

Jangan khawatir, semua manusia baik orang dewasa maupun anak-anak memiliki apa yang disebut ‘survival instict’, yang memampukan mereka untuk merasakan rasa tidak aman dan memotivasi mereka untuk langsung bertindak sehingga mereka bisa survive. Namun masalahnya, untuk anak2 survival instict ini masih dalam tingkat kepekaan yang rendah, dan butuh proses pengalaman dan latihan untuk membuatnya jadi lebih baik. Sehingga akhirnya mereka memiliki survival skills, yang mereka butuhkan kalau menghadapi sesuatu hal yang tidak diharapkan.

Tidak ada pendaki yang mau nyasar di gunung, dan tidak ada juga penyelam yang ingin tabung oksigennya bocor waktu menyelam di kedalaman 50m dibawah permukaan air. Untuk mengantisipasi masalah ini, mereka tidak berkata tunggu saja nanti ‘survival instict’ muncul sendiri, tapi mereka membekali diri dengan informasi, pengetahuan dan beberapa tip ketrampilan yang penting untuk selamat dari masalah khusus ini.

Sama seperti Bullying. Tidak ada satupun anak berharap jadi korban Bullying, Bullying juga mungkin belum terjadi saat ini. Tapi selama kita hidup bersosialisasi dengan berbagai macam individu dengan berbagai latar belakang dan dengan berbagai kecanggihan teknologi, maka alangkah bijaksananya kalau kita memiliki Social survival skills agar bisa survive dalam perjalanan kehidupan sosial kita.

Adalah tugas orang tua untuk membantu anak2 memiliki pengetahuan social survival skills ini. Jadi beri mereka penjelasan mengenai Bullying sehingga mereka dengan sikap tegas dan percaya diri dapat menghindari sebelum hal ini terjadi, memberikan tips ringan namun penting apa yang wajib mereka lakukan kalau mereka menjadi korban Bullying, dan membekali mereka dengan kemampuan melindungi diri sendiri.

Adalah kewajiban setiap anak untuk belajar menjadi dirinya sendiri, belajar mempertajam survival instict-nya. Juga demi keselamatan, jangan pernah malu mengungkapkan perasaan takut (terutama anak laki-laki) dan minta pertolongan orang tua/guru.


Monday, August 10, 2009


Ajeg Bali

Ajeg berarti kuat atau ‘standing strong’. Slogan Ajeg Bali lahir pada bulai Mei 2002, dan baru dirasakan menggigit justru setelah peristiwa bom Bali Oktober 2002. Kenapa ?

Kita tahu Bali dikenal sebagai ‘The Island of Gods’ Pulau Dewata, atau ‘Cultural Safe Paradise’ Surga alami yang indah dan aman tenteram bebas dari teroris. Sudah puluhan tahun pulau Bali telah mendapat kepercayaan menjadi ‘meeting point’ wisatawan manca negara untuk bertemu dengan suasana yang eksotik dan relaks. Namun sejak terjadinya bom Bali 2002 dan 2005, citra ini mulai diragukan dunia dan Bali berniat memperbaikinya melalui semangat Ajeg Bali yaitu yang secara menyeluruh berarti semangat untuk melindungi, menguatkan dan mengembalikan kemurnian kebudayaan Bali.

Fase pembentukan jati diri Bali sebagai salah satu pulau wisata kelas internasional memang berlangsung sangat dinamis dan penuh tantangan tanpa seseorang dapat mencegahnya. Pariwisata Bali lahir pada tahun 1970, dan disitulah momentum besar dimana Bali menjual kharisma kebudayaan serta keseniaannya untuk dilihat mata dunia. Dan Balipun berubah perlahan namun pasti.

Wisatawan domestik dan internasional berbondong-bondong menyerbu Bali dan benar2 jatuh cinta dengan keindahan alam pegunungan dan pantainya, kekayaan habitat dasar lautnya dan keunikan budayanya mulai dari pura/bangunan, tarian, seni lukis dan pahatnya. Mereka datang secara rutin dan dalam jumlah grup yang makin lama makin besar. Tak heran Pulau Bali menjadi putri kesayangan bangsa Indonesia karena menghasilkan banyak devisa negara.

Jumlah turis internasional yang datang mulai dari 300.000 orang pada tahun 1988 sampai mencapai 3 juta orang pada tahun 2001, hampir sama dengan populasi Pulau Bali 3.2 juta orang pada saat itu. Spektakuler bukan ?

The tourist boom’ ini otomatis membuat Bali mengalami perluasan sector pariwisata secara berkesinambungan dalam waktu cukup singkat. Dari rencana awal yang hanya ingin mengkonsentrasikan kawasan Nusa Dua untuk daerah wisata berubah menjadi pembukaan 9 area wisata pada tahun 1970. Dan pada tahun 1988 telah berkembang menjadi 24 area dan tahun 1993 dibuka 6 area baru lagi.

Bali dan reputasi hebatnya ini membawa dampak yang luar biasa bagi lingkungan/alam pulau dan mempengaruhi kondisi sosial masyarakatnya. Hal ini juga membuat penduduk asli Pulau Bali berada dalam dilema yang panjang menanggapi gejolak perubahan skala besar yang terjadi selama kurun waktu 30 tahun seperti dibawah ini :


Perubahan lingkungan/alam :

1. Pulau Bali yang sebelumnya merupakan daerah agraria dengan geografisnya didominasi pertanian, dengan penduduknya yang sebagian besar petani, setiap tahun kehilangan 1.000 hektar tanah pertaniaanya untuk pembangunan sektor wisata. Sehingga proporsi agraria menjadi hanya 21 % dibanding parawisata 63% pada tahun 2002. Hal ini bisa dinilai sebagai bukti kesuksesan pariwisata Bali, namun dilain pihak bisa juga dianggap puncak ketergantungan Bali kepada pariwisata, baik untuk lowongan pekerjaan maupun penghasilan utama penduduknya.

2. Daerah pertanian traditional yang tersisa inipun pada akhirnya tetap dieksploitasi menjadi sumber pendapatan pariwisata. Misalnya Ubud, ada tawaran tour 1 hari ke kawasan monkey forest, mountain temple dan pemandangan pematang sawahnya yang indah sambil berarung jeram. Hal ini mengakibatkan menjamurnya artshop, hotel dan minimarket menutupi rapat badan kiri dan kanan jalan, sehingga sekarang sulit ditemukan lagi pemandangan padi menguning di lahan persawahan. Entah sampai kapan persawahan Ubud mampu bertahan dari desakan pariwisata ini.

3. Menggantikan tanah pertanian ini, pembangunan hotel mulai dari yang tanpa bintang sampai dengan yang berbintang 5 lengkap dengan lapangan golf, villa berbagai tipe kamar, restoran multi benua, ruko, artshop, souvenir shop dan minimarket tidak terkontrol. Yang paling mengkhawatirkan adalah pemenuhan kebutuhan air untuk mengisi kolam renang hotel dan disetiap kamar villa yang tidak pernah dipikirkan dampaknya, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan air bersih sebaik mungkin. Hal ini sudah mengakibatkan masalah serius untuk pasokan air kebutuhan rumah tangga di Denpasar dan kebutuhan irigasi pertanian Subak.

4. Transformasi lahan menjadi daerah wisata baru sebagai usaha untuk melengkapi daya tarik Bali seperti GWK, kebun binatang, lahan permainan pintball dll mengambil jatah lahan pertanian dan hutan lindung yang cukup besar. Hal ini menyebabkan erosi tanah dan pasokan air tanah berkurang drastis yang mempengaruhi struktur alam geografis Pulau Bali.

Perubahan sosial masyarakat :

1. Sebelum tahun 1970, pemandangan sekelompok wanita Bali berjalan dengan bertelanjang dada atau sekelompok gadis Bali berbagai usia bersenda ria mandi di pancuran/pinggir jalan pematang sawah masih bisa dinikmati oleh para turis yang kebetulan lalu lalang. Ritual menyegarkan tubuh di alam bebas ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Pemandangan indah ini juga banyak memberikan sumbangan ilham untuk dunia seni lukis Bali hingga terkenal ke seluruh dunia. Sayangnya aktivitas keseharian masyarakat desa di Bali yang alami ini sudah tidak bisa ditemukan lagi karena pengaruh modernisasi.

2. Hari raya Nyepi juga mengalami pergeseran arti dan aplikasi. Diwaktu lampau Pulau Bali begitu sepi bagai pulau mati setiap perayaan Nyepi, tidak ada orang yang berada di luar rumah dan didalam rumah pun sama sekali tidak boleh menyalakan lampu/alat elektronik dan kompor. Untuk hal ini Bali mau tidak mau berkompromi demi nama pariwisata. Konsep Nyepi pun sulit di-imani oleh para pendatang/imigran walau mereka tidak keberatan mengikuti aturan tata pelaksanaannya.

3. Kehikmatan masyarakat Bali dalam merayakan upacara keagamaan penting di pura2 dan pantai2 khusus menjadi terusik karena pembangunan hotel2 berbintang dan restoran tidak mematuhi peraturan yang sudah disepakati yaitu bangunan tidak diperkenankan dibangun lebih tinggi dari pohon kelapa dan tidak diperbolehkan berada dengan dalam jarak 2 km dari pura/pantai lokasi ritual keagamaan dilangsungkan. Gemerlap lampu dan hingar bingar musik dari klub hotel yang terlalu dekat, menyebabkan distorsi keheningan malam kelam di pura..Untuk hal ini Bali pernah melakukan protes keras terhadap pembangunan Hotel Meridien Nirwana yang mengambil keuntungan dari pemandangan sakral Pure Tanah Lot.

4. Pengaruh luar (barat) yang berbahaya yaitu tindakan kriminal, konsumsi alhokol, penggunaan narkotik, gaya hidup materialistis. Belum lagi aktivitas yang sehubungan tidak langsung dengan pariwisata seperti menjamurnya istilah ‘Gadis Expart’, ‘Bali Boy’ dan ‘Bali Gay’ telah memicu keprihatinan penduduk Bali karena ini adalah tanda kelunturan nilai tradisional agama yang mereka yakini.

5. Imigran dari Jawa, Madura, Lombok dan pulau sekitarnya membanjiri Bali dimulai pada tahun 1970 untuk mencari mata pencaharian di Bali sebagai penjual sate, bakmi, bakso dan supir taxi. Mereka adalah komunitas beragama Islam dan sedikit banyak membawa warna berbeda untuk Pulau Bali yang mayoritas Hindu. Penduduk Bali tidak anti terhadap kehadiran kaum minoritas yang hanya 10% dari seluruh penduduk pulau Bali ini tapi secara naluriah mereka menjadi waspada paska teror bom bali yang begitu traumatik.

6. Imigran WNI keturunan Tionghoapun memilih Bali untuk tempat melarikan diri, paska kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Mereka membeli rumah toko dan berbisnis kecil2an demi mencari kehidupan yang lebih tenang dan aman diantara mayoritas umat Hindu di Pulau Bali. Sejak saat itu bisnis skala rumah tangga seperti kios minuman/minimarket dan wartel/warnet menjamur di jalan-jalan strategis kawasan wisata.

7. Bali makin macet, panas dan polusi. Bukan hanya populasi Pulau Bali yang bertambah padat yaitu hampir mencapai 3.4 juta orang pada thn 2007, tetapi juga pemilikan kendaraan bermotor meningkat yang membuat sekarang jalan-jalan di Bali yang cenderung tidak luas menjadi sumpek dan semerawut dengan ratusan motor yang lalu lalang di bahu jalan trotoar. Disamping yang saya tahu bahwa setiap anggota keluarga Bali punya 1 motor, artinya keluarga dengan 4 anggota berarti punyai 4 motor, juga banyak berkeliaran kendaraan berplat asal Jawa (Jakarta, Surabaya dsb). Jumlah kecelakaan di Bali meningkat tajam dari thn 2003 hanya sebesar 320 kasus menjadi 1.419 pada thn 2007.

8. Yang terakhir adalah dampak reformasi, menjadikan Bali yang adem kalem bergolak hebat dalam mendukung abis-abisan PDI Perjuangan yang diwakili oleh Megawati Soekarnoputri (yang berdarah Bali) pada pemilu 1999. Sejak saat itu, Bali menunjukkan indentitas pandangan politiknya dan tetap mempertahankan dukungan itu sampai pemilu 2009 kemarin.

Dan apapun sudah bentuk Bali yang sekarang, sepertinya penduduk Bali mulai keblinger sendirian. Itulah alasannya kenapa Bali sibuk ber Ajeg-ria. Aplikasi Ajeg Bali yang telah dilakukan misalnya : propaganda slogan Ajeg Bali dimana-mana, mengadakan seminar dan diskusi Ajeg Bali, menghimbau penggunaan bahasa Bali dan baju adat Bali, membentuk Pecalang (polisi adat) untuk membantu mengatur jalannya upacara keagamaan di Bali, pemilihan berbagai macam profesi Ajeg mulai dari Guru Ajeg, Profil paling Ajeg sampai pemberian predikat Pahlawan Ajeg.Dan terakhir untuk mengimbangi warung "bakmi halal", orang Balipun membuat padanannya yaitu warung "bakmi asli bali " yang artinya mengandung babi.

Tapi apakah semangat Ajeg seperti diatas mengenai sasaran yang dituju ? Apakah benar Bali akan terlindungi, cukup kuat untuk menghadapi tantangan pariwisata dimasa depan dan akan mampu menemukan kembali kemurnian dan keaslian akan kebaliannya ? Apakah tindakan pencegahan dan penanggulangan masalah2 yang ada di Bali sudah tersentuh oleh Ajeg Bali ?


AGENDA 21

Pada bulan Juni 1992, diadakan pertemuan skala besar ‘Earth Summit’ di Rio de Janeiro-Brazil untuk mendiskusikan masa depan dari bumi dan lingkungannya. Salah satu yang dihasilkan Earth Summit ini adalah Agenda 21, berupa rencana praktis untuk dilaksanakan oleh seluruh dunia untuk mencapai perkembangan pariwisata yang terarah, terkontrol dan berkesinambungan.

Tujuan dari Agenda 21 yang berhasil disimpulkan sbb :

· Menghormati lingkungan dan kebudayaan penduduk setempat.

· Jangan bikin resort terlampau padat bangunan.


· Pembangunan hotel dan resort harus cocok dengan lingkungan setempat


· Lindungi lokasi bersejarah dan monumen kuno.


· Larang perdagangan illegal untuk peninggalan kesenian bersejarah dan souvenir binatang liar yang dilindungi.


· Salurkan keuntungan dari pariwisata untuk penduduk lokal setempat


· Kurangi (reduce) sampah, usahakan penggunaan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle), juga usahakan penggunaan energi tenaga alam yaitu tenaga matahari. angin dan air.


· Lindungi air bersih dengan pengaturan pembuangannya yang harus hati-hati.


· Promosi cara berwisata bebas polusi.


· Tampung air bersih untuk cadangan kekurangan air.



Tindakan nyata yang bisa dlakukan Bali adalah :

1. Mengontrol dengan baik pembukaan lahan pariwisata agar seimbang dengan lahan agraria, hal ini akan membuat Bali tetap kuat bila sewaktu-waktu bisnis pariwisata memburuk dan terpuruk jatuh.

2. Memantau pendirian hotel dan resort baik di lokasi wisata maupun di lokasi2 penting ritual keagamaan (pure/pantai), yaitu dengan membuat peraturan yang jelas tertulis dan memantau pelaksanaannya.


3. Selain membiarkan kebudayaan dan upacara keagamaan di Bali menjadi konsumsi wisatawan, juga dilakukan sosialisasi terus menerus agar baik wisatawan asing/domestik maupun imigran yang menetap di Bali dapat menghormati nilai2 kebudayaan, kesenian dan ritual keagamaan penduduk Bali dengan pemahaman yang lebih baik.

4. Para pelaku bisnis pariwisata Bali wajib menyalurkan segenggam keuntungan juga untuk masyarakat lokal setempat yang hidup di area2 pariwisata. Misalnya dengan melakukan pendirian sekolah, pemberian dana untuk upacara atau sumbangan pemugaran pura dll.

5. Kurangi macet dan polusi udara dengan mempropagandakan penggunaan sepeda, delman, jalan kaki dan pengadaan angkutan umum khusus turis untuk berpesiar di daerah2 rawan macet.

6. Untuk penggunaan air keperluan besar seperti kolam renang, para penyedia harus mengusahakan menggunakan air seirit mungkin misalnya air bekas kolam digunakan untuk menyiram bunga dan dan penyedia harus menjamin pembuangan air sebaik mungkin, tidak menyebabkan polusi air.

7. Untuk mengatasi masalah kekeringan pada musim kemarau dan kekurangan pasokan air, dihimbau masyarakat Bali melakukan penghijauan, penanaman pohon mengadakan penampungan air hujan. Dan untuk menjaga kapasitas air tanah dan kwalitas tanah itu sendiri, perijinan diperlukan untuk usaha pembuatan sumur untuk mengambilan air. Penggalian sumur bukan untuk sendiri melainkan diatur untuk suatu komunitas kelompok.

8. Memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada penduduk dipesisir, agar turut menjaga modal utama pariwisata Bali yaitu dengan menghindari pengerusakan terumbu karang dan habitat laut dengan penggunaan bom secara sengaja untuk menangkap ikan.

9. Memperkuat pertahanan dan memperketat pengawasan wisatawan yang mendarat dan berangkat di Bandara dan juga pemeriksaan barang2 yang masuk ke Bali untuk menghindari penyelundupan narkoba maupun senjata/bom gerakan teroris.

Walaupun pariwisata di Bali mengalami pasang surut silih berganti menyusul soal bom Kuta, heboh flu burung, issue flu babi sampai bom teror di JW Marriot Jakarta, tapi data tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah turis internasional yang mampir ke Bali masih cukup stabil yaitu 1,7 juta wisatawan internasional, dan Bali pun dibanjiri wisatawan lokal yang mencapai 3 juta orang.

Pada tahun 2009 wisatawan yang ke Bali mencapai 6.000 orang per hari. Dari data ini saja terlihat bahwa kalau Bali mau peduli untuk mengantisipasi kerusakan yang telah terjadi, saya optimis Bali dapat berdiri kuat dan menyelamatkan masa depan pulaunya. Saya percaya Bali dapat melindungi diri dari kemungkinan lunturnya nilai kebudayaan dan keseniaannya karena pengakaran budaya yang kuat, tidak semata-mata dipermukaan saja. Saya sungguh berharap Bali dapat meraih kembali kedamaian bebas teroris di tanahnya. Dan saya sangat setuju apabila kita para wisatawan domestik mendukung usaha Bali yang ingin menjadi daerah wisata modern tanpa mengorbankan kebaliannya.


Bali, pulau wisata terbaik di Dunia

Pada tanggal 23 Juli 2009 lalu, Bali untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut, kembali dinobatkan sebagai pulau wisata terbaik dunia oleh majalah pariwisata terkemuka di Amerika Serikat, Travel+Leisure. Secara keseluruhan, Bali telah mendapatkan penobatan sebagai pulau wisata terbaik sebanyak delapan kali oleh majalah bertiras 1 juta exemplar ini.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Majalah Travel+Leisure atas para pembacanya, memusatkan penilaian kepada sejumlah kriteria, antara lain : daya tarik alam, kegiatan, tempat wisata, restoran atau makanan dan keunikan masyarakat.

Dan berikut adalah 10 pulau wisata terpilih dari hasil jajak pendapat tersebut : PULAU BALI (87,41 persen) sebagai yang terbaik dan diikuti oleh Maui (86,22), Kauai (85,92), Galapagos Islands (85,92), Santorini (85,82), Vancouver Island (85,17), Dalmatian Islands-Kroasia (85,15), Phuket-Thailand (84,15), Hawaii (84,40) dan Great Barrier Reef Islands (83,70).


Sepertinya ini adalah kuntum bunga dari Ajeg Bali. Saya bangga dan berharap agar prestasi yang diraih Bali kali ini dapat menghasilkan buah yang baik dan memulihkan citra Bali sesuai dengan semangat Ajeg-nya.

Hidup Bali. Hidup Ajeg Bali. Mari kita bantu Bali.